1.
Pengertian Mengenal Diri
Mengenal
diri: suatu keberhasilan memahami hal-hal yang penting tentang diri sendiri,
yang membantu dalam usaha membangun sikap baik dan positif pada diri sendiri,
mau menerima dan mengembangkan diri sendiri
Utamanya:
mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan potensi, serta dapat
memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.
2.
Manfaat dan Tujuan Mengenal Diri
Diharapkan
mampu mengelola diri, menerima diri apa adanya, mengembangkan kekuatan dan
mengatasi kelemahan dengan baik. Dengan demikian akan menjadi pribadi yang
bermental tangguh-kuat-sehat, memiliki integritas diri, mandiri, kreatif, dan
inovatif serta termotivasi dari dalam. Kondisi seperti ini memudahkan seseorang
meraih sukses dan berkontribusi positif dalam kehidupan.
Tujuan dan
manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas manusia mengembangkan
dirinya dengan akhlak mulia. Ciri khas manusia adalah bereksistensi yang secara
terus menerus berada dalam proses menjadi diri sendiri. Manusia adalah sesuatu
yang “sudah” dan sekaligus “belum”, yang “faktual” dan yang “potensial”; suatu
realitas yang masih harus dibentuk terus menerus melalui proses pembelajaran
tanpa henti, tanpa akhir, selama eksistensi manusia itu masih ada.
Usaha
seseorang merealisir banyak kemungkinan (potensial) tentang dirinya harus
didasarkan pada kenyataan faktual dirinya. Data faktual ini berfungsi sebagai
pengarah; keberhasilannya mewujudkan apa yang potensial, tidak lain karena apa
yang dia miliki sebelumnya, juga sebagai pembatas; tidak semua kemungkinan
dapat diwujudkan.
3. Cara Mengenal Diri, melalui:
1.Sejarah
perkembangan diri (evolusi perkembangan fisik, masa pranatal-4 tahun dengan
menanyakan pada orang tua)
2.Penelusuran
bakat dan kepribadian (melalui tes; setiap orang, selain merupakan perpaduan
dari berbagai tipe, juga memiliki sifat dominan dan khas)
3.Pengalaman
sehari-hari; sabar/tidak dalam antrian, kegigihan dalam mengejar cita,
ketekunan dalam menjalankan tugas, kesetiaan menepati janji, kepekaan terhadap
lingkungan, dll. Tinjau kembali pengalaman-pegalaman tersebut.
4.Kebersamaan
dengan orang lain; untuk membandingkan dengan orang lain, apa
perbedaan-persamaan, dan di mana kekhususan kita; bagaimana diri kita (sikap,
tutur kata, dll)
5.Kaca mata
orang lain; penilaian orang lain lebih obyektif
6.Tes
psikologi
7.Refleksi
pribadi; caranya dengan rekoleksi, tafakkur, tahajud, wirid, puasa dll
*Perpaduan
dari berbagai cara mengenal diri, dapat memberi pemahaman yang semakin baik
tentang diri. pemahaman yang semakin baik sangat membantu untuk menerima dan
mengembangkan diri.
4.
Kepribadian, Watak, dan Temperamen
Kepribadian
(personality) menurut G. Allport adalah organisasi dinamis di dalam individu
yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan
pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan*
Organisasi
dinamis: kepribadian itu selalu berkembang dan berubah meskipun ada suatu
sistem organisasi yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari
kepribadian kita.
Psikofisik:
organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisahkan) dalam
satu kesatuan.
Menentukan:
menunjukkan bahwa kepribadian mengandung kecenderungan-kecenderungan
determinasi yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu
karakteristik
(khas/unik): menunjukkan sifat individualis; tidak ada dua orang yang
benar-benar sama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, jadi tidak ada
orang yang berkepribadian sama.
Menyesuaikan
diri terhadap lingkungan: kepribadian menghubungkan individu dengan lingkungan
fisiologisnya (yang kadang-kadang menguasainya). Di sini kepribadian berfungsi
adaptasi dan menentukan.
*Sumadi
Suryabrata, Psikologi Kepribadian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
5. Kepribadian dalam terminologi Islam
Kepribadian
= Shakhsiyyah yang menurut al-Ghazali dan Ibnu Maskawaih hampir mirip dengan
term akhlak. Bedanyanya shakhsiyyah dalam psikologi berkaitan dengan tingkah
laku yang didevaluasi (tidak dievaluasi), sedangkan akhlak berkaitan dengan
tingkah laku yang dievaluasi, namun jika shakhsiyyah islamiyyah harus dipahami
sebagai akhlak. Karenanya kepribadian Islam, selain mendiskripsikan tingkah
laku seseorang, juga berusaha menilai baik-buruknya.
Kepribadian:
integrasi sistem kalbu, akal, dan nafsu manusia yang menimbulkan akhlak yang
mencerminkan keseluruhan perilaku keseharian kita, baik kepada Allah, diri
sendiri, sesama manusia, dan alam sekitar. Semua perilaku akan dinilai oleh
dirinya sendiri, orang lain, dan juga Allah.
6.Diri
Sendiri
Nama saya Soleh Hakim Ansori saya lahir di Kuningan 12
November 1996, Saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Selain anak
paling muda dikeluarga saya, saya juga merupakan anak laki-laki satu-satunya
oleh karena itu saya merasa memiliki tanggungjawab paling besar dibandingkan
dengan kakak saya agar dapat membanggakan dan mensejahterakan keluarga kecil
saya.
Meskipun saya merupakan anak paling muda dikeluarga
saya, saya tidak ingin dianggap anak manja. Karena dalam budaya kita biasanya
anak paling muda atau lebih sering disebut anak bungsu biasanya sering
dikaitkan dengan anak yang manja, tidak ingin bekerja keras dalam melakukan
semua hal, dan juga tidak dapat hidup mandiri. Namun saya membuktikan bahwa
saya bukan anak manja seperti itu, dengan ketekunan dan kerja keras saya dapat
menempuh pendidikan sampai keperguruan tinggi meskipun keluarga saya bukanlah
keluarga berpendidikan dan berkecukupan dalam hal perekonomian.
Pendidikan saya dimulai dari sekolah dasar tepatnya di
SDN 3 CIHIDEUNGHILIR meski tidak sempat masuk Taman Kanak-kanak saya dapat
menjalani pendidikan di sekolah dasar dengan prestasi yang cukup mebanggakan.
Dengan dukungan dari keluarga, saya dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah
dasar dalam waktu enam tahun dengan selalu masuk lima besar peringkat kelas.
Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar saya
melanjutkan pendidikan kesekolah menengah pertama tepatnya di SMPN 1 CIDAHU.
Menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama selama tiga tahun dengan
ketekunan dan kerja keras akhirnya saya dapat menyelesaikan pendidikan tersebut
dengan prestasi yang cukup membanggakan yaitu selalu masuk tiga besar peringkat
kelas.
Kemudian saya melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan, tepatnya di SMKN 4 KUNINGAN. Saya memutuskan untuk masuk ke
SMK bukannya ke SMA dikarenakan saya ingin mendapat pendidikan yang lebih
dibidang teknik, dan akhirnya saya mendapat pendidikan di Sekolah Menengah
Kejuruan pada jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Setelah tiga tahun belajar di
Sekolah Menengah Kejuruan, sayapun lulus dengan prestasi yang cukup
membanggakan.
Selanjutnya saya memutuskan untuk terus melanjutkan
pendidikan dibidang teknik, dengan kerja keras akhirnya saya dapat melanjutkan
pendidikan dibidang teknik tepatnya di Universitas Mercubuana. Saya akan
berusaha sekuat tenaga agar dapat lulus dari Universitas Mercubuana dengan
prestasi yang cukup memuaskan, saya tidak akan menyia-nyiakan perjuangan
keluarga terutama orang tua saya yang sudah bekerja keras untuk dapat
menyekolahkan saya sampai keperguruan tinggi.
Sumber :
Sekian Artikel Dari
Saya. . .
Soleh
Hakim Ansori
Y011-SOLEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar