Minggu, 20 Desember 2015

Harus berani mengambil resiko lho dalam usaha















Meraih kesuksesan adalah impian semua orang. Bagi mereka yang benar-benar menginginkannya akan bersungguh-sungguh menjalani prosesnya. Mereka berani mengambil risiko, walaupun risiko tersebut sangat menantang kehidupannya. Tentu saja, risiko yang dimaksud bukanlah risiko ringan saja, tapi juga risiko berat.

Namun bagi mereka yang hanya menghayal, mereka menginginkan sesuatu tapi prosesnya mereka lalui dengan santai alias tanpa melakukan pekerjaan atau melalui langkah-langkah kecil sekalipun. Mereka terlalu cepat takut mengambil risiko bahkan tidak ingin menghadapi risiko apapun.

A. Arti orang yang berani mengambil resiko
Orang yang berani mengambil risiko adalah mereka yang berusaha untuk menjaga semangat dalam dirinya ketika melalui langkah-langkah dan menikmati hasil usahanya. Artinya, orang berhasil bukan sekadar karena melalui langkah-langkah pencapainnya, tapi juga siap menerima risiko yang ditimbulkannya. Merekalah orang sukses yang sesungguhnya.”

B. Contoh berani mengambil resiko
Di dalam hidup ini setiap keputusan yang kita ambil selalu mengandung resiko, sebagai contoh: kita memutuskan untuk makan maka resikonya kenyang, kita memutuskan tidak makan maka resikonya lapar. Dan perlu diketahui di dalam sesuatu yang mengandung resiko besar selalu mempunyai tingkat keamanan yang tinggi, misalnya pesawat terbang lebih beresiko daripada bus tetapi tingkat keamanannya jauh lebih baik daripada bus karena mempunyai peralatan yang mampu mengkompensasi resiko. Demikian juga dengan olahraga yang beresiko tinggi seperti terjun payung, bungee jumping, menyelam juga mempunyai peraturan dan peralatan pengaman yang mempunyai tingkat kemanan cukup tinggi.

Bandingkan dengan orang-orang yang membuka warung atau tempat usaha di pinggir jalan raya. Dewasa ini membuka usaha di tepi jalan raya sepertinya sudah menjadi hal yang lazim. Apakah mereka masuk golongan pengambil resiko? Jawabannya bisa beragam, ada yang jawab mereka tidak mengerti apa itu resiko karena yang mereka pahami adalah bagaimana berusaha. Ada yang menjawab mereka orang nekat dan tidak peduli akan resiko yang akan terjadi, tidak perlu dihitung resikonya, yang penting usaha jalan. Ada banyak contoh lain orang-orang yang tidak mengetahui resiko atau dampak yang akan terjadi, seperti orang yang naik di atap kereta, orang yang bekerja tanpa alat pelindung diri dan lain sebagainya. Pada intinya mereka yang masuk kelompok ini adalah orang-orang yang tidak peduli terhadap resiko yang akan datang.

Sekarang bagaimana dengan kepemimpinan PLN? Pemimpin seperti apa yang diperlukan PLN dalam hubungannya dengan resiko? Tentu saja para pemimpin yang berani mengambil resiko, bukan pemimpin yang tidak peduli dengan resiko sehingga nekat memanfaatkan peluang untuk keuntungan pribadi. Bukan pula mereka yang takut mengambil resiko sehingga menyebabkan roda perushaan tidak berputar bahkan menyebabkan masalah dalam perusahaan. Pemimpin yang berani mengambil resiko adalah pemimpin yang mengerti manajemen resiko, bisa menghitung resiko, mengerti bahwa resiko itu selalu ada dan bisa dipilah-pilah menjadi rendah, sedang dan tinggi, serta dapat melakukan mitigasi terhadap kegiatan yang berpotensi beresiko tinggi. Itulah sebagian gambaran pemimpin yang berani mengambil resiko.

C. PROSEDUR MENGANALISIS RISIKO
Setelah mengetahui, mengidentifikasi dan mengatasi risiko yang sekiranya akan terjadi, Anda perlu mengetahui prosedur menganalisis risiko usaha, yaitu sebagai berikut.
1.     Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) Anda ketika menghadapi suatu permasalahan. Setelah mengetahui tujuan dan sasaran, diharapkan Anda bisa sesuai dengan jalurnya, dan apabila terpaksa harus sedikit menyimpang dari jalur awal, risiko yang timbul tidak terlalu besar.
2.     Carilah kemungkinan adanya alternative lain risiko yang akan terjadi. Buat tabel perbandingan sebab akibat dan risikonya untuk memilih langkahdan keputusan yang paling strategis namun dengan risiko minimal.
3.     Pilih, rencanakan, dan tentukan langkah selanjutnya. Pilih alternatif terbaik selanjutnya. Pilih alternative terbaik dan rencanakan tindakan yang harus dilakukan sehingga risiko yang terjadi bisa diminimalkan.
4.     Perkirakan risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbandingan sebab akibat. Teliti apakah adarisiko yang melekat tetapi belum anda ketahui dan sadari kemungkinannya.
5.     Kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
6.     Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan.
7.     Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah menyusun rencana Anda dengan sangat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar