Meraih kesuksesan adalah impian semua
orang. Bagi mereka yang benar-benar menginginkannya akan
bersungguh-sungguh menjalani prosesnya. Mereka berani mengambil risiko,
walaupun risiko tersebut sangat menantang kehidupannya. Tentu saja,
risiko yang dimaksud bukanlah risiko ringan saja, tapi juga risiko
berat.
Namun bagi mereka yang hanya menghayal,
mereka menginginkan sesuatu tapi prosesnya mereka lalui dengan santai
alias tanpa melakukan pekerjaan atau melalui langkah-langkah kecil
sekalipun. Mereka terlalu cepat takut mengambil risiko bahkan tidak
ingin menghadapi risiko apapun.
A. Arti orang yang berani mengambil resiko
Orang yang berani mengambil risiko
adalah mereka yang berusaha untuk menjaga semangat dalam dirinya ketika
melalui langkah-langkah dan menikmati hasil usahanya. Artinya, orang
berhasil bukan sekadar karena melalui langkah-langkah pencapainnya, tapi
juga siap menerima risiko yang ditimbulkannya. Merekalah orang sukses
yang sesungguhnya.”
B. Contoh berani mengambil resiko
Di dalam hidup ini setiap keputusan yang
kita ambil selalu mengandung resiko, sebagai contoh: kita memutuskan
untuk makan maka resikonya kenyang, kita memutuskan tidak makan maka
resikonya lapar. Dan perlu diketahui di dalam sesuatu yang mengandung
resiko besar selalu mempunyai tingkat keamanan yang tinggi, misalnya
pesawat terbang lebih beresiko daripada bus tetapi tingkat keamanannya
jauh lebih baik daripada bus karena mempunyai peralatan yang mampu
mengkompensasi resiko. Demikian juga dengan olahraga yang beresiko
tinggi seperti terjun payung, bungee jumping, menyelam juga mempunyai peraturan dan peralatan pengaman yang mempunyai tingkat kemanan cukup tinggi.
Bandingkan dengan orang-orang yang
membuka warung atau tempat usaha di pinggir jalan raya. Dewasa ini
membuka usaha di tepi jalan raya sepertinya sudah menjadi hal yang
lazim. Apakah mereka masuk golongan pengambil resiko? Jawabannya bisa
beragam, ada yang jawab mereka tidak mengerti apa itu resiko karena yang
mereka pahami adalah bagaimana berusaha. Ada yang menjawab mereka orang
nekat dan tidak peduli akan resiko yang akan terjadi, tidak perlu
dihitung resikonya, yang penting usaha jalan. Ada banyak contoh lain
orang-orang yang tidak mengetahui resiko atau dampak yang akan terjadi,
seperti orang yang naik di atap kereta, orang yang bekerja tanpa alat
pelindung diri dan lain sebagainya. Pada intinya mereka yang masuk
kelompok ini adalah orang-orang yang tidak peduli terhadap resiko yang
akan datang.
Sekarang bagaimana dengan kepemimpinan
PLN? Pemimpin seperti apa yang diperlukan PLN dalam hubungannya dengan
resiko? Tentu saja para pemimpin yang berani mengambil resiko, bukan
pemimpin yang tidak peduli dengan resiko sehingga nekat memanfaatkan
peluang untuk keuntungan pribadi. Bukan pula mereka yang takut mengambil
resiko sehingga menyebabkan roda perushaan tidak berputar bahkan
menyebabkan masalah dalam perusahaan. Pemimpin yang berani mengambil
resiko adalah pemimpin yang mengerti manajemen resiko, bisa menghitung
resiko, mengerti bahwa resiko itu selalu ada dan bisa dipilah-pilah
menjadi rendah, sedang dan tinggi, serta dapat melakukan mitigasi
terhadap kegiatan yang berpotensi beresiko tinggi. Itulah sebagian
gambaran pemimpin yang berani mengambil resiko.
C. PROSEDUR MENGANALISIS RISIKO
C. PROSEDUR MENGANALISIS RISIKO
Setelah mengetahui, mengidentifikasi dan mengatasi
risiko yang sekiranya akan terjadi, Anda perlu mengetahui prosedur menganalisis
risiko usaha, yaitu sebagai berikut.
1. Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) Anda
ketika menghadapi suatu permasalahan. Setelah mengetahui tujuan dan sasaran,
diharapkan Anda bisa sesuai dengan jalurnya, dan apabila terpaksa harus sedikit
menyimpang dari jalur awal, risiko yang timbul tidak terlalu besar.
2. Carilah kemungkinan adanya alternative lain
risiko yang akan terjadi. Buat tabel perbandingan sebab akibat dan risikonya
untuk memilih langkahdan keputusan yang paling strategis namun dengan risiko
minimal.
3. Pilih, rencanakan, dan tentukan langkah
selanjutnya. Pilih alternatif terbaik selanjutnya. Pilih alternative terbaik
dan rencanakan tindakan yang harus dilakukan sehingga risiko yang terjadi bisa
diminimalkan.
4. Perkirakan risiko lain yang bisa muncul
berdasarkan tabel perbandingan sebab akibat. Teliti apakah adarisiko yang melekat
tetapi belum anda ketahui dan sadari kemungkinannya.
5. Kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh
sebagai bahan pertimbangan.
6. Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli
tentang hal ini sebelum mengambil keputusan.
7. Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah menyusun
rencana Anda dengan sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://catatanmanajer.wordpress.com/2012/05/08/mengambil-resiko/ https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
http://fadlilahamiliya123.blogspot.co.id/
https://catatanmanajer.wordpress.com/2012/05/08/mengambil-resiko/ https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
http://fadlilahamiliya123.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar