Minggu, 13 Desember 2015

Cara Untuk Mengendalikan Diri

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
                        Pengertian Pengendalian diri memang terasa sedikit mudah untuk menerangkannya dengan tepat. Tetapi adakalanya pengendalian diri dikaitkan dengan berbuat sesuatu, atau kadang kadang dihubungkan dengan kesulitan untuk konsekuensi dari suatu perbuatan.
Banyaknya bentuk pengendalian diri yang dapat menyebabkan terasa sulit untuk merumuskan dalam bentuk karakter dari bahasa heran seseorang dan terasa sulit dalam merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian in selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan
.

BAB 2
PEMBAHASAN

 A. Rumusan Masalah
Yang rumusan masalah pada makalah ini :
1.      Apa pengertian pengendalian diri ?
2.      Apa dasar dan dalil pengendalian diri ?
3.      Apa contoh Pengendalian diri ?
4.      Apa hikmah pengendalian diri ?

B. Tujuan
Pembuatan makalah bertujuan untuk :
1.      Mampu menjelaskan pengertian pengendalian diri.
2.      Mampu melafadzkan dalil tentang pengendalian diri.
3.      Mampu menyebutkan contoh mengendalikan diri.
4.      Mampu menyebutkan hikmah tanggung jawab.



BAB 3
KESIMPULAN

A. SERAMBI

Dalam memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar jangan sampai kita melanggar hak orang lain. Pengendalian diri mutlak dibutuhkan supaya terjadi harmonis kehidupan sosial. Pengendalian diri akan menuntun manusia agar lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan, menempatkan diri pada posisi yang layak untuk dihormati dan dihargai serta menjauh dari sifat yang bisa merugikan orang lain.


 URAIAN MATERI

1. Pengertian Pengendalian Diri
                                           Pengendalian diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya terkontrol & terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam kesuksesan seseorang dalam menangani suatu permasalahan hidup.
Paling tidak ada tiga alasan pengendalian diri :
-          Pertama, mempunyai kecenderungan negatif dan positif dalam dirinya. Dan setan (iblis) selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang lebih didominasi oleh kecenderungan negatif dalam dirinya.
-          Kedua, Penetapan seseorang untuk menempati sesuatu didahului dengan studikelayakan dan pertimbangan.
-          Ketiga, Kegagalan besarmanusia dalam menjalankan tugas disebabkan oleh ketidakmauan dalam mengendalikan diri. Perilaku manusia didasarkan pada karakteristik dorongan dalam dirinya.
Salah satu meningkatkan kemampuan mengendalikan diri ialah dengan mengenal ciri ciri orang yang berhasil dan sukses menjalankan tugasnya, Seseorang yang tidak berhasil mengendalikan diri biasanya :
a.       Cenderung menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya didahulukan
b.      Saling ragu - ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah, karena khawatir gagal melakukannya.
c.       Sering tidak konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu menyelesaikan atau mencapai keberhasilan.
d.      Membebani diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak
e.       Dapat mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.
f.       Sering jenuh dan dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehinggan kedisplinan & produktifitasnya menurun.
g.      Sering tergesah – gesah, seringkali mengeluh & putus asa .
2. Anjuran Mengendalikan Diri
                                           Segala apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh Mahfuzh & telah diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya Allah yang tahu dan Dialah yang menentukan segalanya.
Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu & kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa (yaitu) orang orang yang mampu menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang atau sempit & orang orang yang berbuat kebajikan. Q.S Ali Imran (3): 133 – 134
3. Contoh Pengendalian Diri
a.       Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu lawan jenis
b.      Pengendalian diri terhadap godaan mencontek
c.       Pengendalian diri terhadap nafsu amanah
4. Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri
a.       Dalam Keluarga
- Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
b.      Dalam Masyarakat
- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan.
- Saling menghormati dan menghargai orang lain.
- Mengikuti segera aturan yang berlakudalam masyarakat.
c.       Dalam Lingkungan sekolah Dan Kampus
- Patuh dan taat pada peraturan disekolah
- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak gengsi
5. Hikmah
a.       Dapat menahan emosi
b.      Dapat menghindari salah faham
c.       Sabar dalam menerima musibah
d.      Terhindar dari sifat rakus
e.       Menjaga dirihingga tak terisolasi dalam masyarakat
6. Akibat Bersikap Mengendalikan Diri
a.       Bisa menjaga kehormatan diri
b.      Bisa menjaga terhindar dari sifat yang merugikan orang lain
c.       Bisa menjadi teladan bagi orang lain
d.      Bisa menyelesaikan segala permasalahan dengan lebih jernih.

BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN DIRI

Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri dimana banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan yang timbul dalam diri kita sendiri secara alamiah, yaitu bisa berupa amarah, sedih, senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon yang terjadi dari sesuatu yang kita alami.
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan kecakapan sosial.
Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
Meluapkan amarah merupakan hal wajar. Namun terkadang, emosi yang terlalu meluap buat Anda jadi tak terkendali. Menurut penelitian terbaru yang telah dimuat dalam Journal of Experimental Social Psychology, perasaan marah sebenarnya dikarenakan adanya pikiran negatif terhadap suatu hal. Pikiran itu terus berkelanjutan, sehingga tidak bisa mengontrol diri sendiri. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dominik Mischkowski, mahasiswa psikologi sosial setingkat doktor di Ohio State University, menunjukkan jika menjaga jarak dengan situasi yang membuat Anda marah bisa membantu redakan rasa emosi yang meluap, seperti kemarahan atau kesedihan yang sedang dirasakan.
Akan tetapi, mereka tidak dapat menjelaskan secara pasti apakah teknik menjaga jarak benar-benar menghilangkan rasa marah atau hanya menghilangkannya untuk sesaat? Mischkowski dan tim penelitiannya menemukan bahwa peserta yang mengikuti penelitian dengan menjaga jarak dari 'gangguan', lebih bisa mengendalikan emosi sehingga tidak ada keinginanan untuk 'menyerang' orang lain.
"Kedengarannya memang sepele karena cara ini begitu mudah, tapi pikiran seperti itulah yang dapat mencegah amarah menjadi berlebihan.
Disini ada tiga langkah yang dapat dicoba untuk mengendalikan diri :

1. Kembali melihat situasi
Untuk mengontrol marah yang berlebihan, coba kembali melihat situasi yang membuat Anda marah. Pikirkan apa penyebabnya. Hal ini membantu seseorang dalam mengendalikan diri mereka.

2. Analisis Masalahnya
Tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda bisa merasakan marah yang begitu besar dan apa penyebabnya. Dengan mengetahui secara jelas masalah yang ada, Anda bisa memiliki kemampuan untuk mengontrol amarah yang meledak.

3. Selesaikan Masalah
Bagi sebagian orang, menonton film atau video lucu dapat membuat perasaan lebih tenang. Namun, hasilnya hanya bertahan beberapa waktu saja. "Karena Anda selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang telah membuat Anda sangat marah, maka perasaan itu bisa kembali lagi suatu saat jika tidak diselesaikan.

Ada beberapa cara untuk dapat mengendalikan diri sendiri antara lain :
Mengenali diri kita sendiri dan mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan dan di rasakan oleh kita apakah marah, senang, sedih atau hal lainnya.
Memahami dampak dari emosi yang timbul dari diri kita sendiri apakah itu berdampak negatif atau positif ??? Jika kita dapat memahami dampak dari emosi yang timbul itu maka kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi dari emosi yang ada tersebut. Jadi emosi hanyalah awal dari respon manusia dalam sebuah peristiwa atau kejadian. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.
Tenangkan dan buang emosi negatif yang timbul dan berpikirlah secara netral dan lebih berpikir ke dampak dari pelampiasan emosi negatif itu sendiri. Sadarilah hidup kita tidak sendiri dan masih banyak orang lain di sekitar kita dan buang ego mu.
Berpikirlah dari sudut orang yang terkena dampak dari emosi dan ego kita dan kita bisa melihat mengapa orang itu bertindak seperti itu, tenangkan dan berpikirlah secara dingin untuk menangani hal seperti ini.
Berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita bisa berhasil menangani emosi ini sebelumnya dan dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya.
Lakukan terus dan ingatlah kegagalan adalah pengalaman terbaik di mana kita bisa belajar untuk menutupi kekurangan yang ada dalam kita sendiri dan itu adalah kemampuan kita dalam mengelola emosi, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. Dan sadarilah bahwa hidup masih panjang dan kita masih membutuhkan orang lain dalam hidup kita. Ingat anda bukan siapa siapa.
     Oleh karena itu, sebaiknya kembali 'menoleh kebelakang' agar mengetahui masalah, cari inti dari permasalahan tersebut, dan segera menyelesaikannya. Maka  akan membuat perasaan lepas dari emosi berlebihan.

CARA MENGONTROL DIRI AGAR TIDAK MUDAH MARAH

     Marah adalah suatu keadaan dimana otak tidak lagi bisa mengontrolnya. untuk anda yang sering marah jangan takut dengan niat yang tulus maka dapat berubah. karena semua itu berasal dari kebiasaan kita yang menjadi sebuah karakter yang kemudian menjadi sebuah watak. inilah yang dapat menurun ke anak-anak kita nanti. tuk kita baca artikel di bawah ini tentang Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah
Berikut ini adalah 10 Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah :
1.Ambil waktu sebentar
Mengambil waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat dan menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
2.Ekspresikan kemarahan anda
Begitu Anda berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi tidak konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.
3.Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
4.Berpikirlah sebelum Anda berbicara
Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali. Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.
5.Berpikir tentang solusi jangan asal marah
Apakah kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun, dan hanya membuat situasilebih buruk.

6.Gunakan pernyataan 'saya'
Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
7.Jangan menyimpan dendam
Jika Anda melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang banyak, Anda mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa bersalah Anda sendiri. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, anda mungkin mendapat pelajaran dari situasi ini.
8.Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan
Humor dapat membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran, karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
9.Praktek keterampilan relaksasi
Ketika amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau melakukan yoga dan apa pun yang membuat anda relax
10.Tahu kapan untuk mencari bantuan
Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia. Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar Anda.

LATIH ANAK MENGENDALIKAN DIRI

Cynthia Stifter, Ph.D , peneliti dari Univesitas Pennsylvania , Amerika Serikat, menyebutkan dua ciri pengendalian diri. Pertama, kemampuan anak untuk mengendalikan dorongan-dorongan melakukan sesuatu dan mengendalikan keinginan akan sesuatu. Kedua, kemampuan anak mematuhi norma sosial tanpa pengawasan. Dua hal ini dilakukan karena adanya kerelaan.
Sementara itu, Dr. Michele Borba , konsultan pendidikan dari Amerika dan penulis buku Building Moral Intelligence: The Seven Essential Virtues That Teach Kids to Do the Right Thing, mengatakan bahwa pengendalian diri merupakan salah satu aspek kecerdasan moral, di samping aspek lain seperti menolong orang lain dan berempati.
Fleksibel dengan berbagai situasi. Kemampuan mengendalikan diri pada anak, membentuk fleksibilitas dalam beradaptasi dengan berbagai situasi. Pengendalian diri, yang termasuk di dalamnya menunda kepuasan, berkaitan dengan prestasi belajar anak di sekolah dan pergaulan. Penelitian lain menyebutkan bahwa anak usia 4 tahun yang mampu menunda kepuasannya dalam jangka waktu cukup lama, memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menghadapi sumber stresnya, pandai, dan berprestasi baik.
Perlu latihan dan belajar. Mengendalikan diri dapat dilatih sejak bayi, yaitu melalui rutinitas. Stifter mengatakan, keterampilan mengendalikan diri berkembang melalui tiga fase. Fase pertama, yaitu sampai anak berusia sekitar 18 bulan, disebut fase kontrol. Anak-anak usia ini perilakunya masih dikendalikan dari luar, oleh orang dewasa di sekitarnya. Fase kedua, disebut fase self control, ditandai dengan kesadaran anak melakukan kewajiban tanpa pengawasan. Fase ketiga atau yang terakhir, adalah kemampuan anak menyesuaikan dan mengatur diri dalam berbagai kondisi. Stifter tidak menyebut usia untuk dua fase yang terakhir.
Pengendalian diri dapat dilatihkan pada anak-anak balita, saat mereka, misalnya, suka mengamuk bila keinginannya tak terpenuhi. Pada anak usia 4 tahun, latihan lebih mudah karena anak usia ini lebih dapat memahami isi pembicaraan orang lain. Misalnya, saat ia menginginkan sesuatu, Anda sebagai orang tua tidak harus selalu memenuhinya. Ajaklah anak berpikir, apakah keinginannya itu hanya keinginan sesaat, ataukah kebutuhan jangka panjang.

KESADARAN – KUNCI PENGENDALIAN DIRI
“pancen wolak-waliking jaman
amenangi jaman edan
ora edan ora kumanan
sing waras padha nggagas
wong tani padha ditaleni
wong dora padha ura-ura
beja-bejane sing lali,
isih beja kang eling lan waspadha”
(Jangka Jayabaya)
Kesadaran merupakan kondisi dasar dari Pengendalian Diri dan Kesahatan Jiwa untuk mencapai kehidupan yang bahagia. Kesadaran bukan hanya dibutuhkan oleh seorang pengembang produk, namun dibutuhkan oleh semua orang.
Tak ada seorangpun yang dapat menunjukkan bagaimana kamu harus melakukannya, karena dia akan memberikan kamu sebuah cara, dia kemudian akan memprogram kamu. Tetapi hanya dengan mengamati diri sendiri. Ketika kamu berbicara, apakah kamu sadar bahwa kamu sedang berbicara? Ketika kamu sedang marah terhadap seseorang, apakah kamu sadar bahwa kamu sedang marah atau adakah kamu mengenali kemarahanmu itu?
Kemudian, ketika kamu memiliki waktu, apakah kamu mempelajari pengalamanmu dan berusaha untuk mengertinya? Darimana hal tersebut datang? Apa yang membawanya?
Saya tak tahu cara lain untuk menuju kepada kesadaran. Kamu hanya dapat berubah atas sesuatu yang kamu pahami. Jika kamu tidak paham dan tidak menyadarinya, maka kamu hanya menekannya. Kamu tidak mengubahnya. Tetapi ketika kamu memahaminya, maka hal tersebut akan berubah.”
Anthony de mello mengajarkan banya mengenai “Bangun”. Banyak orang yang sebenarnya tidur dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebagai contohnya, lakukan pengamatan di sekeliling anda, dan perhatikan orang-orang tersebut. Mereka semua sibuk atau terbenam dengan masalah yang ada di dalam diri mereka sendiri. Orang yang sedang berjalan di jalan, sedang terbenam dalam pikiran tentang hubungan dengan kekasihnya. Orang yang sedang berjalan di pasar, sedang memikirkan anak-anaknya. Semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Segala permasalahan harus dipahami secara alami
Jika kita sedang melihat televisi atau film, maka dapat dengan jelas kita mengikuti alur ceritanya tanpa harus terlibat menjadi aktor atau artis di dalamnya. Karenanya penilaian akan jalan cerita yang ada menjadi apa adanya.
Namun bagaimana kalau kita yang menjadi pelaku didalamnya? Banyak sekali energi yang dihabiskan untuk menghadapi atau membayangkan cerita yang bakal terjadi, namun hasil akhirnya, semua persiapan itu akan berbeda dengan kenyataannya. Oleh karena itu, jika menginginkan melihat segala sesuatu sebgai apa adanya, maka seseorang harus berada dalam suatu kondisi “terjaga”. Ia harus berada dalam situasi yang netral, tidak memihak dan tidak berkeinginan, tetapi hanya membaca yang terjadi. Jika kamu tertidur atau tidak sadar, maka yang didapatkan hanyalah mimpi, dan kita mengetahui bahwa mimpi bukanlah sesuatu yang nyata.
Semangat yang tidak pernah mati
Apa situasi terburuk dari seorang manusia? Kebuntuan akan ide, inspirasi, dan yang paling buruk adalah kehilangan semangat. Kenapa terkadang seseorang dapat kehilangan semangatnya? Jawabannya adalah karena mereka kecapaian dan menjadi “mengantuk”.
Kembali kepada Kesadaran yang diungkapkan oleh Anthony, maka kesadaran haruslah dimiliki. Situasi yang tidak baik harus dihadapi secara bijak. Energi negatif hanya bisa diatasi dengan energi positif. Energi positif dari Kesadaran adalah energi positif yang sangat kuat, yang akan membuat energi negatif tidak bisa datang menghampiri.
Energi positif dari kesadaran berasal dari kesadaran (consciuosness) bahwa baik dan buruk selalu datang berdampingan, dan kita semua tidak bisa memilihnya. Ada plus juga ada minus, ada baik dan juga ada yang jelek, ada kanan ada kiri, semua datang berdampingan, dan hal tersebut adalah hukum alam. Maka dengan kesadaran kita dapat menerima segala sesuatu yang terjadi sebagi suatu kewajaran. Kesdaran ini akan membebaskan seseorang dari suatu kemelekatan maka energi negatif tidak akan mempengaruhi terhadap Rasa, sehingga energi kreatif tidak akan pernah menyurut.
Ringan dalam Bertanggung jawab
Hidup tidak lain hanyalah sebagai suatu tanggung jawab. Jika kita ingin hidup sehat, maka kita harus bertanggung jawab terhadap kondisi badan. Sebagai seorang anak, maka dia bertanggung jawab sebagai seorang anak. Sebagai orang tua, maka dia barus bertanggung jawab sebagi orang tua. Sebagai seorang pelajar, maka dia harus bertanggung jawab sebagai seorang pelajar. Sebagai kekasih dari seseorang, amak dia harus bertanggung jawab sebagai kekasih.
Tanpa suatu Kesadaran, maka tanggung jawab dia akan terhambat. Kondisi selalu berubah, maka diperlukan kecepatan yang 2 kali lebih cepat dapat bertanggung jawab, karena kita harus melakukan penerjemahan atas kebutuhan dari yang lain dan melakukan pemenuhan atas kebutuhan tersebut.
Jika tidak dapat bertanggung jawab secara terus menerus, maka seseorang akan menjadi tertekan, dan kecapatannya untuk mengantisipasi perubahan akan menjadi berkurang. Penerjemahan kebutuhan telah memiliki kesulitan tersendiri, dan aktivitas atas pemenuhan kebutuhan tersebut akan jauh lebih sulit lagi. Maka tanpa suatu kesadaran, pengendalian rasa, kita tidak akan bisa siap selalu untuk menterjemahkan dan mengaktualisasikan diri.
Bagaimana mencapai Kesadaran
Sebenarnya untuk mengajarkan orang lain untuk mencapai Kesadaran adalah hal yang sangat mudah. Konsep Kesadaran adalah sesuatu yang sangat-sangat mudah untuk dimengerti dan diajarkan ke orang lain. Namun, untuk mencapai kesadaran tersebut, bukanlah hal yang mudah, karena seseorang akan membutuhkan waktu yang sangat panjang dan usaha yang sangat keras. Konsep kesadaran bukanlah konsep untuk dimengerti, tetapi kesadaran adalah hasil dari suatu disiplin, dan yang natinya hanya dapat dirasakan.
Konsep untuk mencapai kesadaran adalah dengan mengerjakan sesuatu yang sangat mudah, namun memerlukan disiplin. Konsepnya adalah “mengerti akan apa yang dilakukan setiap saat”. Seseorang harus mengerti apa yang sedang dilakukan. Sebagai contoh: jika kamu menggerak tanganmu, maka kamu harus tahu bahwa kamu sedang menggerakkan tangan.
“Jika kamu menyadari bahwa kamu sedang sedih,
maka kesedihanmu akan hilang separuh.
Jika kamu menyadari bahwa kamu sedang gembira,
maka kegembiraanmu akan hilang separuh juga.
Tetapi jika kamu bisa merasakan hal tersebut,
maka hidupnya akan menjadi 20 kali lebih berharga”.

BAB 4
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangung kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan khususnya bagi pembaca yang budiman pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

ü  Majelis Pimpinan Muhammadiyah, Pendidikan Akhlaq, 2012 - Yogyakarta
ü http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/psikologi/latih.anak.mengendalikan.diri/001/007/442/1/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar